PEKANBARU--(KIBLATRIAU.COM)-- Aksi demo penolakan Undang-undang Cipta Kerja Omnibus Law di Bumi Lancang Kuning terus berlanjut. 

Kali ini, ribuan massa yang tergabung dari beberapa universitas di Provinsi Riau melakukan unjukrasa di Kantor Gubernur Riau, Selasa (13/10) siang.  

Pantauan wartawan di lapangan, terlihat ribuan mahasiswa yang menggunakan almamater universitas masing-masing mulai berdatangan pada pukul 14.30 WIB.  

Kala itu, mereka mulai membanjiri seputaran Kantor Gubernur Riau. Bahkan, dalam aksi itu ruas Jalan Jendral Sudirman pun lumpuh total. Dan petugas kepolisian mengalihkan arus lalulintas ke jalan alternatif. 

Pengunjuk rasa mulai melakukan orasi sekitar pukul 15.00WIB. Saat itu, sebuah mobil yang membawa pengeras suara diparkiran pendemo tepat di pintu masuk utama Kantor Gubernur Riau. 

Sebagian dari mereka duduk di ruas jalan sambil menyuarakan aspirasi mereka. Ratusan personel gabungan Polri dan Satpol PP berjaga di setiap sisi Kantor Gubernur Riau. Barikade petugas kepolisian juga tampak memagar di pintu masuk utama tempat pendemo berorasi. 

Dalam aksi itu, mereka menyampaikan poin-poin tuntutan kepada Gubernur Riau. Pertama mereka menolak Undang-undang cipta kerja Omnibus Law, meminta Presiden RI membuat perpu pengganti Omnibus Law, dan menolak tindakan represif dari aparat kepolisian. 

"Kita disini sama, untuk masyarakat Riau. Untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat Riau," ungkap salah seorang orator dengan suara lantang. 

"Kita satu komando, kita akan berjuang bersama sama. Kita lihat teman kita kemarin berlumuran darah demi perjuangan bersama. Kita tolak omnibus law, cabut Omnibus law. Hidup mahasiswa," tegasnya.

Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Nandang Mu'min Wijaya sempat turun ke kerumunan massa guna melakukan mediasi dengan para pengunjuk rasa. 

Para pengunjuk rasa terus melakukan orasi dengan damai. Situasi masih kondusif, namun belum ada satupun pejabat dari Pemerintah Provinsi Riau yang menemui massa.  (Dr/Hen)